Tuesday 15 November 2016

Kalam #4 : Kata yang Sangat Berharga

Adalah dituturkan sebagaimana dalam sirah, Muhammad Shallahu'alaihi Wa Sallam berdo'a
"Ya Allah... jika Engkau biarkan pasukan Islam ini binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini."

Ketika merasa dirundung duka, putus asa, keberharapaan yang tiada ujungnya, sang khalifah mengadu
"Ya Allah..."


Ketika merasa sepi, tak ada telinga sepanjang masa yang mendengar, tak ada bahu bersandar setegar pagar, tak ada ruang waktu sejalan nalar, semua tampak buyar, hati bergelegar
"Ya Allah..."

Ketika jalan buntu, dirasakan menipu dan tertipu, sudah kudung malu, fakta dan realita hanya menjadi kayu abu, kehidupan menjadi warna abu-abu, kemudian berseru
"Ya Allah..."

Ketika hati hampa, segala dosa dan aib menerpa, sudah habis perbuatan dan tidak tahu apa-apa, segalanya ingatan menjadi alpa, hati menyapa
"Ya Allah..."

Ketika bahagia, ruang rasa menjadi suka, layaknya tiada duka, gigi tampah cerak tertawa, gusi merah merona, berteriak dalam nada
"Ya Allah..."

Ketika karunia-Nya yang tanpa henti-hentinya menyelimuti, ketika ni'mat yang luar biasa tanpa habisnya, ketika rezeki dari arah mana jua, inilah rasanya menyebut
"Ya Allah..."

Betapa romantis, ketika melakukan maksiat sekalipun, kata yang terindah, ni'mat-Nya, ampunan-Nya, pintu taubat-Nya masih terbuka lebar.
Yaa Malikul Mulk
Ya Allah...
Kata yang sangat berharga, dalam keadaan apapun jua, semua menjadi saksi... bahwa, menyebut nama-Nya adalah dzikir yang menenangkan



16 November 2016
-Bara Jihad di Darul Ta'zhim-



No comments:

Post a Comment