Saturday 28 May 2016

Kalam #1 : Mengeluh Adalah Musibah

Tidak usah meratap wahai yang malang, dan bertawakkal-lah kepada Allah dalam menghadapi ujian yang menimpa
Ketahuilah, mengeluh adalah musibah, bahkan ia inti dibanding musibah dan kesalahan
Jika engkau mengetahui Zat yang mengujimu, maka musibah adalah karunia dan kebahagiaan 
Tidak usah mengeluh dan banyaklah bersyukur. Bunga tersenyum melihat rasa senang sang kekasih, burung bulbul

***
Jika tidak menemukan Allah, duniamu menjadi petaka dan derita, lenyap dan fana, serta sia-sia
Mengapa engkau mengeluhkan musibah yang kecil, padahal engkau terbebani dengan berbagai musibah seluas dunia, maka bertawakkal-lah
***
Tersenyumlah dengan sikap tawakkal dalam menghadapi musibah agar musibah itu pun tersenyum
Setiap kali tersenyum, ia akan mengecil hingga akhirnya lenyap
Wahai yang tertipu, ketahuilah bahwa kebahagiaan di dunia ini adalah dengan meninggalkannya
Jika engkau beriman, itu sudah cukup. Jika engkau membelakangi dunia, ia akan menghampirimu
***
Jika engkau bangga dengan dirimu, itu merupakan sebuah kebinasaan yang nyata. Apa pun yang engkau kerjakansegalanya akan menjadi musuh
Karena itu, ia harus ditinggalkan dalam dua kondisi tersebut
***
Meninggalkannya dalam arti... ia merupakan milik Allah yang dilihat dengan izin dan nama-Nya 
Jika engkau mencari bisnis, maka ia terdapat pada menukar usia yang fana dengan usia yang abadi
***
Jika engkau menginginkan dirimu, ia akan sirna dan lenyap
Jika engkau menatap cakrawala, stempel fana ada padanya
***
Kesenangan di pasar ini menipu, sehingga tidak layak dibeli
Karenanya, tinggalkanlah! Sebab, yang asli telah disiapkan di baliknya
 ***

Badiuzzaman Said Nursi
karya : Tuntunan Generasi Muda (hal. 101-102)



28 Mei 2016
Yang bersyukur, Yang bersabar, Yang mendirikan Sholat
-Bara Jihad di Darul Ta'zhim-