Sunday 27 September 2015

Forum : ToFast #Part2

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Ditengah-tengah kesibukan yang melanda, harap dan do'a semoga kesibukan ini termasuk ke dalam kerja-kerja dakwah dan amalan yang Allah Ridhai, Amin.
Mau ngelunasin hutang, yup lanjut part2 ya.
Nah, seringkali ada yang bertanya-tanya. Gimana sih memenej waktu antara palajaran, organisasi, kehidupan sosial, keluarga dan yang lainnya?
Yuk, direnungi dan di resapi.
Berikut sedikit sharing dari narasumber ToFast (Towards First Class atau mahasiswa kelas atas geeto)

Memperhatikan :
1. Fiq 'alawiyat (keutamaan)
2. Fiq mu'adzanah (pertimbangan)
3. Tawadzun (keseimbangan)
*nuhun, kalau ada yang salah mohon koreksi, hehe*

Bisa gak sih, mahasiswa sekarang bukan melulu soal ngejar nilai, tapi juga membudayakan ilmu. Nah, menurut sharing dari President Majelis Perwakilan Mahasiswa UTM (kalau di Indonesia kayak BEM nya geeto) membudayakan ilmu itu harus mencakup :
1. Suara mahasiswa (bukan teriak-teriak ya, tapi bagaimana kita mengeluarkan ide-ide dan gagasan kita untuk membangun kondisi tatanan sosial yang lebih baik)
2. Mengubah perspektif Mahasiswa (Hello, mahasiswa itu murid peradaban. Di tempat ini alias kampus ialah sarangnya peradaban. Makanya, setelah keluar diharapkan kita yang berpendidikan ini, HAL YANG PALING UTAMA IALAH MEMILIKI GOOD ATTITUDE!)
3. Ini rumus ampuh nih
(K+T+L) x A
rumus apaan tuh?
K = Knowledge
T = Thinking Skill
L = Leadership
A = Attitude

Mahasiswa harus memiliki setidaknya 4 unsur-unsur diatas. Tetapi, dalam arti kata lain kalau attitude nya 0, maka semua yang dikali kan sama 0 hasilnya juga 0. Waduh, kayak useless geto ya.

Yuk, disimak juga Al-qur'an nya dalam surat As-shaff dan Al-Hujurat ayat 10.
Semoga kita termasuk kedalam golongan hamba-hamba yang mencintai Al-qur'an.

Oke deh, lastly semoga sharing ini bermanfaat ya. ^^

"Siapa yang tidak melalui, maka dia tidak akan memahami." -Hatim Hakimi-



27 September 2015
Pada Bara Jihad di Darul Ta'zhim
-Negeri Menara Petronas-

Saturday 26 September 2015

Jiwa-jiwa Yang Hanif #Part2

Masih pada suasana Eid Adha. Penuh pesona. Takbir bergema, hati berbunga. Wajah masih teduh, basah oleh wudhu'. Manusia sujud, dengan syukur yang tak pernah luput.
Salam, kepada para Nabi dan Rasul.
Salam, kepada orang-orang yang mengerjakan kerja-kerja keshalihan.
Satu, Lima, Sepuluh detik kemudian, aku melihat dia.
Saudariku.
"Baiklah." Ia berkata sambil menunduk.
"Aku sangat mendukung."
"Diri aku juga mendukung, siapa yang tak ingin mendukung kebaikan?"
Aku tersentak.
"Pelan-pelan."
Aku mengangguk.
Aku tersenyum.
Aku bahagia.
Ini kabar baik.
"Jangan ekspetasi tinggi."
Dia tersenyum.
Dia bahagia.
Semoga Allah memudahkan hijrahnya.


Pada Bara Jihad di Darul Ta'zhim
-26 September 2015-
Negeri Menara Petronas