Wednesday 19 November 2014

Dakwah is Love : Membumikan Peradaban Makrifat

  Sememangnya dakwah adalah cinta....
Pekerjaan dakwah ini, bukan lah jalan yang lurus, mulus dan halus tapi berliku, penuh duri, penuh cobaan, penuh tantangan, penuh ujian. Jika ada yang menyambut baik dakwah, maka ada pula yang begitu kontras dengannya.
Dakwah penuh duri, yah memang betul. Tapi, bukankah mawar yang cantik dan harum itu juga mempunyai duri?
Jangan jadikan duri itu belenggu, jadikan duri itu alat untuk berlatih setiap harinya, melatih kesabaran, keikhlasan, ketaatan, ketegaran. Bicara soal dakwah, siapa yang tak bergetar hatinya. Orang-orang yang terpilih dijalan ini, luar biasa ikatan ukhuwahnya.
 Dakwah.... cinta
Pendekatannya juga berbeda-beda, semua butuh proses :)
*udah melankolis aja*
eh ini serius.
Selalu senang dan rasa duhhhh Alhamdulillah ya Allah bahagianya.
Saat mendapat materi dari liqo', masih teringat quote nya murabbiyah "...kalau udah sholehah, jangan sholehah sendiri. Bagaimana cara kita mengajak sahabat-sahabat yang lain untuk menjadi sholeha juga. Agar bisa sama-sama ke syurga nantinya..."
Merasa diri ini belum cukup baik, bukan maksud menggurui tapi cuma mengingatkan dan mengajak teman-teman yang lain.
Yah, sebagai muslimah, usaha membumikan jilbab syar'i ini menjadi visi-misi yang yang digembar gemborkan. Melihat akan situasi dan kondisi zaman sekarang yang penuh dengan kontradiksi. Alhamdulillah, sekarang banyak gerakan-gerakan untuk membumikan jilbab syar'i.
Pendekatan-pendekatan ini dilakukan dari keluarga sendiri, teman-teman dan mulai lah ke masyarakat. Dengan banyak cara, dengan banyak tata cara, dengan banyak strategi. Huaaa...setelah mendengar kata-kata ini maka akan makin semangat untuk bergerak, yah because dakwah is love.
Kakak kandungku sendiri bilang "Aku sekarang mau pake jilbab panjang2 lah, lebih adem."
itu rasanya sampe melting2, senang aja gitu. Setidaknya, sedikit usaha perbaikan diri.
Saat teman-teman juga bilang:
"Ma, sekarang aku mau lebih menyempurnakan pakaian ku ke hijab syar'i."
"Ma, sekarang jilbab ku udah dilapis 2, udah tebal"
Perubahan-perubahan mereka yang hijrah menjadi lebih baik lagi, senang sekali melihatnya. Bersama saling mengingatkan dan memperbaiki diri.
Yang awalnya ndak yakin buat hijrah, karena tekanan sosial, takut dibilang sok alim, dibilang kayak ibuk-ibuk, jilbab panjang2 harganya mahal, nanti dibilang kayak karung goni bla bla bla.
Tapi dengan keyakinan dan niat, mereka dalam proses menuju hijrah. Sebenarnya masalah itu semua ada solusinya ukhti :) ndak penting penilaian manusia, yang penting penilaian Allah.
Semoga kita semua istiqamah ukhti, kalimat hijrah kalian menjadi salah satu alasan ku untuk tersenyum :)
Bersama membumikan peradaban makrifat!!

-19 November 2014-
#Negeri menara Petronas
Pertemuan di bus dengan salah seorang akhawat


Tuesday 11 November 2014

Tanda Tanya : Bagaimana Bisa ?

Bagaimana Bisa......?
Hidup jauh dari al-Qur'an....
Yang menjadi lentera saat hati ini gelap
Yang menjadi pengingat saat jiwa kalap
Yang menjadi penghibur saat sedih
Yang menjadi sahabat hingga ke akhirat


Bagaimana Bisa....?
Jauh dari ALLAH
Betapa luas kasih sayang-Nya
Meski dalam keadaan berdosa sekalipun
kasih sayang-Nya masih tercurahkan
dalam keadaan kufur sekalipun
Rahmat-Nya masih meliputi bumi
Bagaimana Bisa....?

Bagaimana Bisa....?
Jauh dari Rasulullah
Kekasih ALLAH, habibullah
Shalawat dan salam ke atas nya
Yang mengajarkan ISLAM
Dari Jahiliyah hingga penuh cahaya
Dari penindasan hingga kedamaian
Dari penghinaan atas wanita hingga mengangkat derajat wanita

Bagaimana Bisa....?
Bagaimana Bisa....?
Inilah keagungan hidup
sebagai Seorang Muslim
Bagaimana Bisa...?
Tidak mencintai Din yang sempurna ini....
Bagaimana Bisa....?


#AkuCintaIslam

Monday 10 November 2014

Opinion : Future Islamic Environment in Turkey

Sunday, 9 November 2014
   Today, i have class on 10 a.m for subject Science, Technology and Mankind. Our activity still presentation about every chapter. But, my lecturer ask my freinds to present as soon as possible within 15 minute. I wonder, what's happend today?
Then, after we finished our discussion for 45 minutes, my lecturer ask us to attend public levturer in our faculty. Woaaa, i see. I remember, at this time is public lecturer with professor from Turkey. Actually, i really want to attend this program. Alhamdulillah... finally.

 I write the attendace of participant. Enter the Al-dinawari seminar room at T02 FBME Cluster, UTM Skudai, JB. Even, the program already running, i still enthusias with this program.
This the main idea of the spech that i get
".... Two type that determine of personality of every nationalism, firstly is Geographic. Turkey as the bridge of two side have western and eastern region...... Secondly is historical culture with neighbour country (Iraq, Syria, Iran, etc)

Map of Turkey
...My dear freind, it's important to know environmental issue in oversease.
There're several principle want to developed in to Turkey whiches Increased security and democracy, zero problem within neighbour for example by diplomacy.
 Nowadays, Turkey divide into domestic part, regional part and international part.
The major problem is from "mentality" itself.
Also, we have to balance interaction between other country, like relation with Malaysia, Germany, China and others.
 This task, is not only for government, but the bussinesman, shareholder, political figures, this all segment do the the diplomacy for other country for collaboration. This goal to attain develped economy, stability. 
 We want the Turkey as bridge for Muslim Identity...."

After the spech, i heard several question and the forum like a two ways program.
Turkey is one of my dream, i want to go there, InsyaALLAH....
Hopely , i can realize my dream. I fall in love with Istanbul, the islamic environment, and the wonderful one Blue Mosque, Amin


#LatePost
#Semangat Berbagi#Belajar nulis pake bahasa bule#masih pemula


Friday 7 November 2014

Opini : Antara Diksi dan Bakteri

Sekedar opini....
Sudah hampir satu tahun lebih menuntut ilmu di negeri Menara Petronas ini. Ada banyak kisah yang melayang, yang segera ingin ku tuang dalam tinta pena. Ah...
Heheh, ALLAH telah menjodohkan aku dengan jurusan Biologi Industri.
Senyum, Syukur dan Ikhlas.
Aku mulai jatuh cinta sama biologi.
Jaman SMA emang sih, cinta banget sama kimia, dan sampai sekarang kimia masih jelas teringat di ingatan ku.
Tapi aku yakin rencana Allah lebih indah. :)
Aku juga cinta banget sama membaca dan menulis, yah ibarat kata sastra lovers yang kuliah di jurusan biologi lah. Yang dulunya main-main sama diksi sekarang main-mainnya sama bakteri #eh.

Sebagian orang mungkin masih stranger dengan jurusan ini (observasi random ;D)
Misalnya nih yah, kalau di tanyak
Q : "kamu jurusan apa?"
A : "Biologi industri"
Q 1 : "wahh dahsyat ya"
Q 2 : "teruja nya saya, segan la dengan awak (bahasa lokal)"
Q 3 : "itu jurusan dekat mana ? fakulti apa" -___-
Q 4 : "Fantastic, mesti budak bio cemerlang punya kan?" O_o
Dan banyaaaaak lagi. Hmmm

Sejak disini, diksi-diksi mulai pudar, tapi kabar bahagianya dapat info mulai ada wadah yang menggabungkan sastra dan scientist. Bismillah... semoga terwujud.
Because now i love my course and meet again with my sastra.

#Random#Lagi semangat Nulis