Monday, 20 February 2017

Habar #1

Diujung temaram yang silau, parau
Penopang ini, akan amanah sebuah jasmani
Melirik kesana kemari
Suasananya masih sama, kerikil dan nuklir dimana-mana
Yang sesungguhnya...
Menjadi sebuah tontonan yang sudah biasa
Namun kali ini, topeng darah diwajah
Tak ingin menatap semu
Kesunyian dunia yang fana
Do'a,
Pada keramaian bombastis setiap partikel besi
Pada kesunyian setiap ego-is-me
Do'a,
Haturkan, ketika lutut berbaring

3 comments: