Friday, 20 January 2017

Jiwa-jiwa yang Hanif #Part 5

Ketika jiwa merasa sakit, fikiran seakan tergigit, dengan hati yang semakin sempit, harta dan masa yang tak lagi menguntit bathin, terpanah, resah, tiada lagi gagah, hilanglah arah...
Maka ketika itu jua Nur-Nya menerangi jiwa, Rahmat-Nya meliputi hati yang hampa, Kalam -Nya meyakinkan jiwa yang putus asa
"Bersabarlah-dengan sebenar-benarnya sabar," ucapnya, 
Terdiam, terpaku, membisu, tak kenal waktu, meski detik, menit, jam telah berlalu.
Dia menghaturkan selembaran yang kini orang-orang kebanyakan mengejarnya.
Puji Syukur tiada tara, hanya dengan kehendak-Nya ini bisa terjadi
Inilah yang dinamakan saudara, ber-ibu-kan iman, ber-bapak-an Islam
Inilah buah sabar yang selama ini ditempuh. 
Bukan tentang selembaran itu, bukan...
Tapi ini tentang hakekat kesabaran itu sendiri
Sungguh jiwa ini haus akan siraman ilmu yang mempunyai fadhilah dan keberkahan
Semoga Allah meridhai setiap langkah sunyi dan nyaringmu kak,
Semoga Allah menjaga lisan sunyi dan nyaringmu kak,
Teruntuk kakak yang mengucapkan salam terlebih dahulu, di masjid Negeri Seremban

Aamiin,


20 Januari 2017
Pulau Bintan, Negeri Gurindam

No comments:

Post a Comment