Thursday 30 April 2015

Jiwa-jiwa Yang Hanif #Part1

Ketika bayang-bayang masa lalu datang, pahit, sakit, perih. Membayangkan nya saja tak sanggup, tapi... anehnya, bayang-bayang itu selalu datang. Apa yang sering kita sebut dengan penyesalan. Seringkali aku mendengar dia berkata seperti sebuah penyesalan, namun bagiku ada setetes 'cinta' dalam dirinya. Seringkali aku mendengar mereka berkata 'ini tak harusnya terjadi' namun bagiku, ini ialah rambu-rambu kerinduan.
Ialah seorang pendosa yang 'menemukan kembali' Tuhannya, bertaubat dan berjalan di jalan yang lurus, dan tumbuh kembali menjadi jiwa yang hanif.
Kini, tak kulihat lagi dia
Kini, tak kudengar lagi suaranya
'Perubahan itu berawal dari niat, niat kita sendiri' Tegas, aku mengatakan.
'Saya ingin berubah, sungguh.' Dia meyakinkan dengan kostum wajah yang bahagia, meskipun sebenarnya dia menyembunyikan kesedihannya dan masalahnya.
Terkadang, ada orang yang hanya ingin membahagiakan orang lain dan tak ingin berbagi masalahnya. Aku rasa, dia pun begitu.
Kini, jejaknya sudah tak ada lagi
Tapi bukan berarti dia menghilang
Dia ada, bersama mereka. Semoga dia termasuk kedalam jiwa-jiwa yang hanif.

Teruntuk;jiwa-jiwa yang hanif
1 Mei 2015
-Negeri Menara Petronas-

2 comments:

  1. Replies
    1. jazakillah khairan kak, hehe semoga tinta yg tercurah disini bukan asal-asal-an dan membawa manfaat ;)

      Delete