Thursday, 30 April 2015

Jiwa-jiwa Yang Hanif #Part1

Ketika bayang-bayang masa lalu datang, pahit, sakit, perih. Membayangkan nya saja tak sanggup, tapi... anehnya, bayang-bayang itu selalu datang. Apa yang sering kita sebut dengan penyesalan. Seringkali aku mendengar dia berkata seperti sebuah penyesalan, namun bagiku ada setetes 'cinta' dalam dirinya. Seringkali aku mendengar mereka berkata 'ini tak harusnya terjadi' namun bagiku, ini ialah rambu-rambu kerinduan.
Ialah seorang pendosa yang 'menemukan kembali' Tuhannya, bertaubat dan berjalan di jalan yang lurus, dan tumbuh kembali menjadi jiwa yang hanif.
Kini, tak kulihat lagi dia
Kini, tak kudengar lagi suaranya
'Perubahan itu berawal dari niat, niat kita sendiri' Tegas, aku mengatakan.
'Saya ingin berubah, sungguh.' Dia meyakinkan dengan kostum wajah yang bahagia, meskipun sebenarnya dia menyembunyikan kesedihannya dan masalahnya.
Terkadang, ada orang yang hanya ingin membahagiakan orang lain dan tak ingin berbagi masalahnya. Aku rasa, dia pun begitu.
Kini, jejaknya sudah tak ada lagi
Tapi bukan berarti dia menghilang
Dia ada, bersama mereka. Semoga dia termasuk kedalam jiwa-jiwa yang hanif.

Teruntuk;jiwa-jiwa yang hanif
1 Mei 2015
-Negeri Menara Petronas-

Wednesday, 29 April 2015

Forum : ToFaSt #part1

Bismillahirrahmanirrahim....
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Pengen nge-share nih, semalam, tepatnya tanggal 28 April 2015 ada program Wacana Ilmu 6.0 yang diadakan oleh Persatuan Mahasiswa Islam (PMI) UTM.
jreng...jreng.
Topik kali ini nge-bahas tentang ToFaSt. Apa itu ? Towards first class student.
Pembicara nya kali ini ialah, Hatim Hakimi president MPM (Majelis Perwakilan Mahasiswa), Syafiyullah Yahya President PMI (Persatuan Mahasiswa Islam), daaaan Izzudin Ketua kelab surau kolej Tun Razak.
ennnn do you know. Waktu itu gerimis2 an, gilak. Niatnya mau datang on time, eh malah kecepatan 15 menit. Alhasil nangkring dulu di perpustakaan, akhirnya jam setengah sepuluh geto (waktu malaysia) datang, dan acaranya pas dimulai. Alhamdulillah
Udah ah, gak usah curhat mulu. Yes, aku langsung to the point ya dengan materi yang disampaikan. hahaha sampai lupa ngenalin moderatornya, namanya mursyid , beliau ialah MR. all shared.
okeh,
Apa sih artinya First class student ? semua orang mau dong jadi mahasiswa-mahasiswa yang IP nya up to 3.5, tapi esensi sebenarnya apa sih ?
Kalau menurut President MPM ini, First Class student ialah :
1. Awareness > orang yang berpikiran kritis terhadap lingkungan sekitarnya, gak hanya mikirin diri sendiri. #BukanUrusanSaya ehhh udeh lanjut
2. Daya Ingin tahu yang tinggi
3.Fokus, ingat deh quote nya Steven Covey -Begin with the end-
4. initiative > sangat proaktif dan produktif, sehingga setiap yang kita lakukan kesemuanya adalah bermanfaat untuk lingkungan kita.

Kita tahu, perjalanan di kampus gak hanya sekedar akademik kan, nah gimana caranya mengatur antara akademik dan non-akademik(organisasi, komunitas)?
Ada tips nih dari pembicaranya, apakah itu???
1.Manage your Time
ingat, sebagai Muslim nih Q.S Al-Ashr 1-5, yuk dibuka ayatnya, di liat-liat, di renungi, diresapi.
2.Manage yourSelf
Terbagi ke dalam 8 tips:
-JANGAN menunda pekerjaan yang penting. Nah, kita kan kadang suka kebiasaan  nih, aah udah ntar aja siapin tugasnya, kumpul nya masih lama jugak. #ngeeeong
-Dicek lagi pekerjaannya itu, sudah selesai belum? sebagai QUESTION MARK juga sih
-Hindari MultiTasking at once time. Kenapa ? karena kita gak bakalan sepenuh hati ngerjainnya, kita juga harus mengutamakan kualitas dari pekerjaan tersebut. okay
-Kenali WAKTU PRODUKTIF kita, kita produktifnya kapan sih, pagi?siang?sore?atau malam? sayangi tubuh kita juga, jangan dipaksakan. Tubuh juga butuh haknya
-PRIORITAS adalah yang paling penting.
-Sebisa mungkin, walaupun  kita sibuk atau banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, kamar tuh harus rapi dan bersih, biar mata pun ngeliatnya adem
-At the last, JANGAN BANYAK NGAYAL, THE IMPORTANT THINGS IS ACTION. LIFE HAVE TO REALISTIC, Realistis coy, jangan ngayal terus heheh afwan capslock jebol,
Ini sebenarnya reminder juga sih buat aku.
Oke deh, sekian materi part 1.

Syukron,

-Sharing Is Caring-
#AkuCintaIslam
#PMIUTM
~PMI Bersamamu~

Putih-Oren

Ketika di suatu pagi aku berjalan menuju lift yang terus bergerak. Lantai satu, lantai dua, lantai tiga, lantai empat. Yah, ini sudah tak heran lagi. Dzikir angin yang selalu menemani. Terjaga aku dari semua bayang bayang, aku melihat sendu di wajahnya. Matanya cerah bahagia.
Oh Allah.... betapa aku tak bersyukur. 
Dia tersenyum, aku semakin getir.
"Pergi kelas kak?" dia bilang.
"Iya."aku mencoba ramah.
seketika aku berfikir, betapa binar matanya juga menginginkan untuk menuntut ilmu di kampung 'peradaban'. Betapa sesungguhnya dia turut bahagia melihat 'orang asing' ini menuntut ilmu, agar kelak bermanfaat untuk orang lain. 
Duhai dia yang selalu memandang ku dengan penuh semangat dan bahagia, kakak berseragam putih oren. Semoga kakak selalu dicucuri Rahmat-Nya.

-Negeri Menara Petronas-
29 April 2015
Teruntuk kakak berseragam putih oren, semoga kakak bahagia.

Tuesday, 28 April 2015

Gadis 'Nun' Jauh Disana

Ini adalah kisah dimana aku menuturkannya dengan segenap tangan yang tak berdaya. Nun disana, seorang gadis yang berjuang melawan penyakitnya
"Siapa yang mau menerima saya ?"
Aku masih diam, segala kata-kata yang ingin aku layangkan tersekat didalam hatiku. Semua lumpuh.
"Saya hanya ingin berbakti."
Aku harus apa, aku pun merasa teriris mendengar pernyataannya.
Aku hanya tak menyangka, gadis yang se-ceria ini, ternyata ada banyak luka di dalamnya.
Dia menuturkan perihal penyakitnya terhadapku. Oh, betapa aku merasa hina, betapa aku tak bersyukur selama ini, betapa ku tak memikirkan sisi lain kehidupan di dunia ini, dimana ada orang-orang yang Allah berikan ini sebagai tanda cinta-Nya, Rahmat-Nya tak akan pernah terputus.

"pasti ada, yang sholeh dan mencintai Allah tentunya."
Dia hanya tergagu, memandang ke arah jendela. Aku melihat banjir di pipinya menandakan harapan itu jauh di hujung senja.
Aku hanya berusaha meyakinkannya.
Aku melihat dirinya sudah tak tegar lagi, aku melihat matanya penuh kaca-kaca menyakitkan. Aku tak tahan melihatnya.
"Ini berbeda, tak seperti yang dibayangkan."
Semakin dia berkata semakin aku merasa tertampar.
"Mungkin aku hanya akan berbakti pada ibuku, aku akan menemani ibuku sampai penghujung."
Oh, ini semakin membuat jiwaku tertampar.
Wahai gadis nun jauh disana, ma'afkan aku. Aku tak bisa berbuat banyak.
"Tak banyak pintaku, sudi kiranya kau berbagi senyuman-mu pada ku. Aku sedang tidak sehat."
Duhai hati, akankah kau kuat jika kau berada di posisinya, akan kah kau sanggup.

Untuk gadis nun jauh disana, sekali lagi ma'af. Semoga seribu senyum ini tak membuatmu retak......

28 April 2015
-Negeri Menara Petronas-
Kisah gadis nun jauh disana