Pandanglah setiap keterlambatan, maka kau akan membaca cerita tentang waktu, yang sesungguhnya kita benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang menasehati dalam kebaikan dan dalam kesabaran.
Sudikah dikau ?
Pandanglah setiap luka yang berdarah, maka kau akan membaca situasi, sehingga tau kapan harus diam; ketika mendengarkan tuturan para guru. Kapan harus berbicara; ketika saudara mu meminta hak nya. Kapan harus marah; ketika agamamu dinistakan.
Pandanglah, setiap deru angin, meski kau hanya bisa merasa panas dan dingin.
Pandanglah, awan malam tanpa cahaya, meski kau hanya melihat bulan dan bintang.
Maka sebenarnya kau sedang membaca hati, bahwasanya seribu kilometer dari arah selatan, utara,timur dan baratmu, ada saudaramu yang mempertaruhkan nyawa untuk aqidahnya.
Ya, bukan lagi tentang harta.
Tapi detak jantung, aliran darah, dan hembusan nafas.
Bara Jihad di Darul Ta'zhim
16/3/2017
Derasnya hujan, ba'da maghrib di gubuk peradaban
Izin share kak
ReplyDeletesilahkan atika
Delete