Friday, 22 January 2016

Jiwa-jiwa yang Hanif #Part3

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabaraktuh
Yeay, tulisan pertama di 2016. Tahniah rakhma, udah mulai nulis lagi, setelah sekian lama berkutat pada dunia nyata, its your time!
Maka pada kisah-kisah hijrah seorang muslimah, ada yang membuat haru, bahagia, bersyukur banget. Malam ini berhasil curhat dan sharing bareng kakak ipar. Alhamdulillah, barakallah mba, peluk cium mba.
Mba bilang, "ini saatnya untuk berubah, karena kita gak tau ajal kita kapan, mba pelan2 mau berubah jadi lebih baik dek. MasyaAllah". Terharu dengarnya.
Memang harus ada yang menguatkan, saat langkah kita menuju Allah, saat kita ingin berubah menjadi lebih baik, saat kita ingin meninggalkan sisa-sisa kejahilan.
Mba bilang, disini abang mendukung banget. Asik dah.
Progressnya sangat terlihat, tak henti-hentinya mengucapkan syukur, hehe.
Hidayah itu hak mutlaknya Allah, tapi bukan berarti kita duduk diam ditempat tanpa berbuat apa-apa, sedangka air yang tetap ditempat saja menunjukkan bahwa air itu akan di cemari, bergerak lah, mengalir deras lah, dan jadikan dirimu bermanfaat bagi orang lain.
Sekarang tinggal bagaimana kita memilih, menjadi orang baik atau menjadi orang yang lebih baik. Setuju atau sangat setuju. Oke deh, ma'af ya #Part3 kali ini dibuat narasi bukan sastra diksi, edisi #review pulang kampung. Misi untuk menjelajahi bumi Allah masih tersimpan rapi dalam hati. #Azzek.
Semoga Allah mudahkan, semoga istiqomah hingga akhir, hingga kita semua sekeluarga berkumpul dalam Jannah-Nya. Aamiin.
*peluk mba shalihah*

22 January 2016
At Hometown
Bintan, Negeri Gurindam